Back to basic

Sudah hampir sebulan, saya tidak pernah menulis lagi.

Kesibukan belajar untuk mengejar skor TOEFL, membuat aktivitas menulis seperti terlupakan. Karena semua tenaga, waktu dan pikiran tercurah 100 persen ke tes yang super mahal ini.

SAking sibuknya, saya sepertinya lupa bagaimana caranya menulis. Kemudian saya teringat pada sebuah scene dari novel Lipstick Jungle. “Back to Basic..”

Kesuksesan dan kesibukan yang kita alami, sering kali membuat kita terlena dan melupakan motivasi awal ketika baru memulai karir dulu. Tanpa terasa kita sedang mengikuti arus yang mengalir dan bukan tak mungkin ini membawa kita menjauhi idealisme kita. Maka tak heran, sering kali kita merasa “stuck” di satu titik.

Adegan di novel karya Candance Bushnell ini menceritakan seorang tokohnya, Victory Ford-seorang designer yang telah mencapai kesuksesan- sedang mengalami down-turn dalam kehidupannya dan Ia mencoba untuk mengulang kembali aktivitasnya kala baru memulai karir. Victory menggali kembali motivasinya sebelum memulai karir dulu.

Back to basic…

Metode ini juga dipakai oleh ballerina. Coba saja baca komik Marichan. Sejago apapun seorang ballerina, mereka pasti akan berada di satu titik dimana mereka mengalami ketidaksempurnaan teknik dalam menari. Dan mereka selalu kembali ke par, dan mengulang teknik dasar menari ballet.

Hal yang sama pula yang sedang kualami. Tiba-tiba saja saya lupa bagaimana caranya menulis. Bahkan saya pernah mengalami kesulitan penggalian ide untuk menulis sebuah artikel sederhana.

Sudah saatnya untuk kembali ke dasar. Kembali ke awal dimana saya memulai karir sebagai reporter. Membangkitkan kembali rasa keingintahuan dan cara berpikir kritis. Melatih kembali teknik-teknik wawancara, penulisan dan sebagainya.